Kenyataan hidup yang getir terkadang membuat setiap pribadi lemah dan bahkan lari dari kenyataan tersebut ketimbang menghadapinya. Namun semangat hidup yang dijalani Chandra Wisnu, seorang pengidap tumor jinak yang menyebar diseluruh tubuhnya begitu menginspirasi.
Pria asal Malang, Jawa Timur yang menjadi pemberitaan internasional dan dijuluki 'bubble man' alias manusia gelembung itu kini terus mencari pengobatan untuk mengobati penyakitnya. Terkadang bukan penderitaan jasmani yang dirasakan, namun penderitaan karena stigma dari masyarakat sekitar.
"Orang-orang tidak pernah menggoda atau mengejek saya secara langsung, tapi mereka melihat saya dan menghindari saya. Kebanyakan orang bertindak sangat aneh di sekitar saya. Ini membuat saya merasa sangat tidak aman dan marah ketika orang-orang memperlakukan saya berbeda," katanya dikutip breakingworldnewstoday, Selasa (8/1).
Mulanya Chandra yang kini berusia 57 tahun itu merasakan ada benjolan di kulitnya ketika berusia 19 tahun. Namun keadaan itu mulai menjadi parah pada usia 32 tahun, ketika benjolan-benjolan tersebut menyebar ke seluruh tubuhnya. Sejumlah dokter telah mengangkat tangan terhadap penyakit Chandra. Menurut informasi dari dokter, dirinya menderita tumor jinak, akibat kelainan genetik yang membuat sistem saraf menjadi tidak normal.
Namun meskipun dirinya menderita begitu hebat, keluarga termasuk istrinya, Nanik Tri Haryani begitu besar. Chandra pernah menyuruh sang istri untuk meninggalkannya. Namun besarnya cinta sang istri membuatnya tetap setia mendampingi Chandra. "Tapi saya menolak. Melihat ia melanjutkan kehidupannya meski penampilannya berubah bagi saya itu tanda kekuatan yang besar, bukan kelemahan," ujarnya.
Hingga saat ini Chandra tetap berjuang untuk berkeliling mencari pengobatan atas penyakitnya. Sehari-hari dirinya hidup bersama istri berikut kedua anak beserta cucunya. "Habiskan waktu ya dengan cucu dan keluarga, karena selama ini mereka bisa menerima saya," ucap Wisnu.
Keluarga Chandra Wisnu memperlihatkan dan mengajarkan pada kita bahwa rasa sayang yang nyata dijalankan melalui kebersamaan dan dukungan hidup secara terus menerus, bahkan ketika orang lain menganggap rendah keluarga kita.